Rabu, 03 Juni 2009

Judul: Katineung
Karya: Holisoh M.E.
Penerbit: Girimukti Pasaka, Cetakan I : 1998

Sinopsis Cerita:
Cerita dalam novel ini menceritakan tentang seorang wanita yang masih mencintai kekasihnya yang telah lama meninggal. Pupuy tokoh utama dalam novel ini sangat mencintai kekasihnya, dan pada waktu kekasihnya meninggal karena radang selaputnya Ia merasa sangat terpukul dan merasa sangat kehilangan Eri, kekasihnya.
Dua tahun sudah kepergian Eri. Ia masih melanjutkan sekolahnya di Kota Bandung, tepatnya sekolah keperawatan. Disana Ia tinggal di sebuah Asrama bersama teman-temannya. Disana Ia merasa senang dan bahagia karena mempunyai banyak teman-teman yang baik, walau begitu Ia masih belum bisa melupakan sosok kekasih yang sangat dicintainya.
Setiap malam minggu tiba, teman-temannya selalu berkencan dengan pacar-pacarnya, namun Ia selalu berdiam diri di kamarnya. Pada suatu ketika Dini salah seorang temannya memperkenalkan kekasihnya kepada Pupuy. Dan saat Ia melihat sosok Ajat, yakni kekasih Dini, yang ternyata sangat mirip dengan kekasihnya, Eri yang telah meninggal. Sejak saat itu Ia tidak tahu harus bagai mana, Ia menyukai Ajat. Setelah kejadian itu Ia merasa bersalah kepada Dini karena diam-diam Ia menyukai kekasihnya. Pupuy yang suka menceritakan isi hatinya pada buku Diary menuliskan isi hatinya sejak pertama kali Ia melihat Ajat.
Pertengkaran di mulai ketika Dini membaca buku Diary milik Pupuy yang Ia simpan diatas tumpukan bajunya di lemari yang saat itu Ia lupa tidak membawa kuncinya. Saat itu Dini mengetahui semuanya. Pada suatu hari Dini mengajak Pupuy untuk bertemu yakni untuk membicarakan semua masalah diantara mereka, dan saat itu mereka bicara di ruang tengah yang berada di bawah. Saat itu Dini sangat marah sehingga menimbulkan percekcokan diantara mereka. Pada saat mereka sedang bertengkar Sri, yakni salah satu teman mereka mendengarkan pembicaraan mereka. Pada keesokan harinya teman-teman Pupuy yang biasanya baik menjadi berbalik membencinya. Saat itu tidak ada satupun teman-temannya yang memperdulikannya, kecuali Élin. Élin menceritakan semuanya pada Pupuy bahwa Sri yang membuat semua keadaan seperti tiu.
Hari demi hari kian berganti namun mereka masih saja membenci Pupuy. Pada saat itu Pupuy berbalik membenci Ajat, karena menurutnya karena Ajatlah sekarang Ia seperti itu, teman-temannya membencinya. Pada suatu ketika Ia memutuskan untuk kembali ke kampungnya karena Ia sudah merasa tidak kuat menahan rasa sakitnya diperlakukan seperti itu oleh teman-temannya. Akhirnya setelah dipikir dan dipikir lagi Ia sudah bulat dengan keputusannya untuk pergi dari Sekolahnya, Asrama, Élin dan semuanya, walau Ia pulang tidak dengan membawa Diplomanya.
Sesampainya di kampung halaman, Ia segera masuk ke rumah yang telah lama tidak Ia datangi. Ibunya segera mengajaknya untuk masuk. Di kamarnya Ia melihat kembali semua kenangannya bersama Éri. Ia menyadari bahwa ternyata Ia tidak menyukai Ajat, Ia berfikir mungkin karena Ia masih sangat merindukan Éri, sehingga karena Ajat mirip dengan Éri makanya Ia menyukainya.
Setelah beberapa bulan Ia tinggal di kampungnya Ajat datang ke rumah Pupuy, Ia mengatakan bahwa Ia menyukainya. Namun Ia menolaknya karena Ia menyadari dia bahwa laki-laki yang di cintanya. Pupuy pergi meninggalkannya.

Comment’s:
Novel yang berjudul “Katineung” ini ceritanya cukup bagus. Namun cerita di dalamnya menurut saya kurang jelas. Menurut saya novel ini bersifat open ending.

Nama: Sri Ariani Widyastuti
NPM: 180210060028

Tidak ada komentar:

Posting Komentar