Rabu, 03 Juni 2009

Judul : Writing and Being
Pengarang : Nadine Gordimer
Penerbit/tahun : Jalasutra/1995

Ringkasan

Dalam writing and being, Gordimer terutama menyoroti makna penulisan dalam peradaban manusia, beralih pada peran penulis terhadap realitas yang dihadapinya. Dan pada ujungnya mengkhawatirkan bahwa kekuasaan yang semena-mena dan politik yang korup kerap menjadi bencana bagi para penulis. Sebabnya adalah penulis yang jujur dituding kerap melakukan subversi terhadap martabat penguasa. Disinilah ada (being) memiliki relevansi signifikan bagi para penulis dan pengaruh terhadap hasil karyanya. Hanya dengan itulah penulis bisa memberi sumbangan yang berarti bagi kehidupan dan kemanusiaan. Bagi Gordimer, yang hidup ditengat-tengah pergolakan social, pertentangan kelas sangat taja, dan penerapan sistem apartheid, yang dilakukannya ialah dengan mengkritik rasisme dan ketidakadilan dengan cara elegan. Dia tersulut oleh frustasi atas bahaya social dan politik karena politikpemisahan ras tersebut.
Dalam buku ini akan bisa merasakan wawasan, pendirian dan idealisme Gordimer terhadap yang dinamai sebagai writing and being. Dia berusaha hati-hati dan mendalam menginterprestasikan karya penulis lain, selain itu dia membukakan jendela bagi kita tentang sejumlah topic yang menarik diperhatikan, mulai dari pertautan tulisan dan revolusi, sampai ketegangan penulis antara pengalaman penulis dengan penciptaan tulisan. Dia akan sangat memfokuskan pembicaraannya tentang seni fiksi dengan seni kehidupan.






Triyanto
180210070023


Judul : Tempat Balabuh
Pengarang : Aam Amalia
Penerbit/tahun : Rahmat Cijulang, Bandung 1994

Ringkasan

Menceritakan seorang wanita yang salah memilih jalan hidup. Dia anak yatim piatu dan mempunyai seorang kakak perempuan yang telah bersuami. Diceritakan bahwa wanita ini ketika masih duduk dibangku SMA menyukai seorang laki-laki yang ganteng namun kakaknya tak menyukainya dikarenakan dia tahu bahwa laki-laki itu adalah laki-laki yang tidak baik hanya mempermainkan perempuan. Si adik ini pun backstreet dan akhirnya hilanglah keperawanannya lalu mereka pun kawin lari dan pergi ke suatu kota. Namun apa kata, nasib wanita ini sungguh sial bukannya diberi nafkah malahan di jual pada Om-om oleh pria yang dicintainya. Apa daya dia dicumbui oleh Om-om itu disinilah dosa keduanya dimulai. Kemudian hari demi hari pun dia jalani menjadi seorang wanita penghibur.
Suatu ketika dia teringat kembali pada kakak perempuannya, dia pun kembali pulang pada kakaknya itu. Suatu ketika kakaknya sedang hamil, dia pun tak kuat menahan birahinya maka digodanya kakak iparnya itu tapi tak berhasil. Namun pada suatu hari ketika kakak perempuannya sedang pergi kakak iparnya pulang awal maka terjadilah percumbuan diantara mereka. Si adik dan kakak iparnya ini pada suatu waktu hanya berdua sering melakukan perkelaminan diantara mereka dan saling menikmatinya. lalu mereka sadar bagaimana kalau perbuatan mereka diketahui.
Akhirnya si adik pindah kerumah bibi dan pamannya di sebuah desa dan dia pun menemukan laki-laki idaman lain yang lebih. Mereka pun berkenalan lalu menikahlah mereka tapi pada saat malam pertama laki-laki ini kaget bukan kepalang, marah dan tidak menyukainya. Laki-laki ini ketika itu tahu bahwa wanita ini sudah tak perawan lagi pada saat itu dia pun pergi dan langsung menceraikannya. Akhirnya wanita atau si adik ini kembali menjadi wanita penghibur lagi.

Triyanto
180210070023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar